Senin, 16 Oktober 2017

Ternyata Letusan Gunung Berapi Terbesar Sepanjang Sejarah Ada Di Indonesia

Ternyata Letusan Gunung Berapi Terbesar Sepanjang Sejarah Ada Di Indonesia
Ternyata Letusan Gunung Berapi Terbesar Sepanjang Sejarah Ada Di Indonesia
Gunung Tambora, di Indonesia sekarang, ada letusan gunung berapi yang begitu kuat pada tahun 1815 sehingga menutupi sebagian besar Bumi dengan abu, menghalangi sebagian sinar matahari dan menghasilkan satu tahun tanpa musim panas (dan, sepintas lalu, waktu sebagai Mary Shelley atau Turner).

Sekarang bayangkan ruam Tambora setiap hari selama 11 - 16 tahun. Dengan demikian adalah salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah, dan sekarang telah didokumentasikan dengan lebih baik.

Yang ketiga paling kuat

Awal 16,5 juta tahun yang lalu, ventilasi di negara bagian tenggara Washington dan Oregon timur laut mengeluarkan serangkaian arus yang mencapai hampir Kanada dan sampai ke Samudera Pasifik.

Hanya dua letusan lainnya (banjir basal perangkap Siberia dan perangkap Deccan) lebih besar dari ini, emisi gas belerang dari Pacific Northwest yang selama ribuan tahun menghalangi matahari dan mendinginkan planet ini.

Ternyata Letusan Gunung Berapi Terbesar Sepanjang Sejarah Ada Di Indonesia
Ternyata Letusan Gunung Berapi Terbesar Sepanjang Sejarah Ada Di Indonesia
John Wolff, seorang profesor di University of Wisconsin School of Environment, penulis utama penelitian ini mengatakan :
Ini akan menghancurkan daerah karena hujan akibat hujan akibat letusan. Ini memiliki efek global pada suhu, namun tidak cukup drastis untuk mulai membunuh makhluk hidup, atau tidak membunuh cukup untuk mempengaruhi rekaman fosil.
Periset memperkirakan bahwa, selama puluhan ribu tahun, banjir menghasilkan antara 242.000 dan 305.000 juta ton sulfur dioksida.

Wolff menempatkan letusan itu ke dalam salah satu dari tiga jenis bencana alam; Dua lainnya adalah letusan boiler seperti gunung berapi Yellowstone dan dampak asteroid. Letusan serupa hari ini "akan menghancurkan masyarakat modern secara global".
Share This
Previous Post
Next Post

0 komentar: